Minggu, 30 Oktober 2011

Dulu aku seperti orang bingung di dalam toko sepatu yang isinya semua hampir sama dan aku hanya bisa memilih satu.

Juga seperti  orang bodoh yang sedang mondar-mandir di pasar untuk memilih jenis sayuran apa yang ingin aku beli karena tak tau akan masak apa.

Sampai suatu hari seorang sahabat berkata
 “eki! Memilih seseorang itu tidak akan ada habisnya kalau kau masuk ke dalam pilihan yang terlalu banyak. Sama ketika kamu ingin memilih makanan di foodcurt  yakin kamu bakalan pusing memilih jenis makanan apa yang kamu pilih karena terlalu banyak pilihan. Tapi coba kalau kamu memilih tempat makan di rumah makan padang atau warung bakso, pasti kamu tidak akan terlalu pusing apa yang kamu pilih”

Tapi sekarang aku bukan lagi seperti orang yang bingung di toko sepatu itu tak tahu memilih merah atau hijau ataupun seperti orang bodoh yang mondar-mandir di pasar tak tahu memilih wortel atau kentang.

Sekarang aku berjalan dengan kepastian, 
kepastian yang mengiringiku  karena firasatku yang terlalu kuat dengan pilihanku.

Semua ini karena Seseorang telah membuatku jatuh, jatuh kedalam mimpi mimpi baru karena dunianya yang lain. 
Dia mampu membuatku nyaman di sampingnya, nyaman tanpa alasan yang jelas.
Seseorang yang telah mampu membuatku keluar dari prinsip prinsipku. 
Dia mampu buat aku lupa akan kriteria pria pilihanku, lupa akan kata HARUS  begini dan begitu !
dia telah mengantarku kedalam kenyataan , kenyataan bahwa cinta itu sangat sederhana. 
bahwa cinta tidak pernah ribet ketika kita mencintai karena kesederhanaan.

Dia buat aku masuk ke dalam dunia  yang sebenarnya, 
dunia yang seluruh malaikatnya selalu berbisik bahwa cinta tidak memandang seberapa tinggi derajatmu,
cinta tidak memandang seberapa banyak  uang yang kamu punya, 
dan cinta juga tidak memandang tentang bagaimana fisikmu.
Bahwa kenyataannya cinta sangatlah sederhana, 
hanya memandang bagaimana ketulusan dan keseriusan yang kau tuangkan di dalamnya agar tetap membuat kita selalu nyaman untuk menjalaninya.


TAPI dilain sisi semua ini hanya tentang perasaanku dan firasatku. 
Tak pernah aku tahu bagaimana fakta yang akan terjadi nantinya. 
Buatku sudah menjadi keberanian besar menulis catatan ini yang aku tahu hanya lewat firasat,
 bahkan yang aku tahu darinya hanya sebatas bagaimana dia berbicara padaku.
Aku sama skali tak tahu apa firasat yang kuat ini memang benar,
 bahkan sedikitpun menebak apakah saat menulis edisi kedua note ini saya akan bercerita tentang firasaat seorang wanita memang ada untuk memilih pasangannya ataukanh aku akan menulis tentang firasat seorang wanita memang kadang sulit mereka artikan tersendiri, kadang itu hanya suatu hal yang biasa tapi terkadang wanita melebih-lebihkannya.

Sesuatu yang pasti hanya ada ketika ketulusan dan keseriusan itu ada diantara kita.sangat sederhana bukan ??

Tidak ada komentar:

Posting Komentar